Berbagai Jenis dan Contoh Layanan Keuangan Digital di Indonesia
23 October 2022
Author by Finantier Blog

Berbagai Jenis dan Contoh Layanan Keuangan Digital di Indonesia

Teknologi finansial (fintech) bertumbuh dan berkembang seiring dengan digitalisasi yang merata di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tidak hanya memudahkan konsumen akhir untuk melakukan transaksi, perkembangan produk fintech yang ada saat ini turut memberikan fleksibilitas dan keleluasaan kepada pemilik bisnis untuk mengelola arus kasnya secara lebih baik lagi. Di sisi lain, regulasi yang memayungi industri ini juga memberikan sinyal positif akan inovasi-inovasi yang terus bermunculan — menjadikan ekosistem fintech di Indonesia menjadi jauh lebih sehat dan terkontrol.

Artikel ini akan membahas beberapa jenis dan contoh layanan keuangan digital di Indonesia, yang saat ini telah banyak diadopsi oleh para pengguna. Berikut ulasan selengkapnya.

Jenis dan contoh layanan keuangan digital

Selama satu dekade terakhir, inovasi fintech terus mengalir, menghasilkan produk-produk unggulan yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Untuk memudahkan, kami membaginya berdasarkan beberapa kategori utama didasarkan pada peruntukan dari masing-masing produk fintech tersebut.

Fintech Pembiayaan

Layanan pembiayaan yang sebelumnya khas dengan proses yang rumit dan tidak terjangkau bagi sembarang orang, kini telah didisrupsi melalui inovasi digital. P2P (Peer-to-Peer) Lending menjadi gerbang inovasi awalnya, menghadirkan mekanisme yang sederhana agar seseorang atau pemilik usaha bisa mengajukan pinjaman/pembiayaan secara online. Model bisnis yang ada juga memungkinkan platform untuk menghimpun dana dari masyarakat, untuk selanjutnya dialokasikan ke pembiayaan tertentu.

Kini model pembiayaan online ini telah bervariasi, direpresentasikan ke dalam berbagai bentuk. Mulai dari layanan cashloan untuk pinjaman cepat; paylater untuk pembiayaan pembelian produk di marketplace; fintech invoicing untuk membantu pemilik UMKM mendapatkan pembiayaan atas belanja bahan baku yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

Implementasinya juga semakin meluas, untuk pinjaman contohnya, kini sudah mulai melayani masyarakat di luar kota tier-1. Di lain sisi, sejumlah fintech lending memiliki program pemberdayaan khusus, misalnya hanya fokus memberikan pinjaman modal kepada UMKM yang dimotori oleh perempuan. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang sebelumnya tergolong unbankable dan belum pernah mencicipi layanan pembiayaan dari institusi keuangan formal.

Fintech Pembayaran

Varian layanan keuangan digital di Indonesia lainnya yang juga banyak digunakan adalah fintech pembayaran. Dua jenis yang paling populer adalah e-money (berbasis server) dan e-wallet. Keduanya tampak sama, walau secara teknis memiliki peran yang berbeda. E-money memiliki dua tipe, berbasis chip yang direpresentasikan dalam kartu dan berbasis server yang direpresentasikan dalam aplikasi mobile. Tujuannya digunakan sebagai alat untuk melakukan pertukaran uang secara nontunai.

Sementara e-wallet yang bertugas menampung arus uang yang digunakan untuk bertransaksi di platform digital. Uang itu bisa berasal dari mana saja, mulai dari akun virtual, e-money, direct-debit dan lain sebagainya.

Tidak dimungkiri, penetrasi fintech pembayaran didorong kuat soliditas platform e-commerce dan ride-hailing di Indonesia. Namun seiring perkembangan sistem pembayaran, termasuk hadirnya QRIS, membuat use case pemanfaatan fintech pembayaran menjadi lebih luas, termasuk menjangkau merchant offline.

Fintech Investasi Ritel

Seiring dengan indeks literasi keuangan yang terus membaik, masyarakat juga mengeksplorasi ragam produk fintech lainnya yang berpotensi membuat kehidupannya menjadi lebih baik lagi. Salah satu yang kini populer adalah aplikasi fintech yang memudahkan masyarakat untuk melakukan investasi ke berbagai instrumen. Disebut dengan wealthtech, saat ini layanan ini mengakomodasi kebutuhan investasi masyarakat ke berbagai instrumen seperti emas digital, reksa dana, saham, surat berharga, sampai dengan aset kripto.

Fintech Pengelolaan Aset

Layanan fintech juga mulai banyak dimanfaatkan pelaku bisnis untuk mengelola arus kas mereka — bahkan dilakukan oleh pebisnis di skala mikro sekalipun, seperti pemilik warung. Pencatatan ini, selain memudahkan di sisi pelaporan, turut membuat para pelaku bisnis naik level, memungkinkan mereka untuk memiliki skor yang lebih baik saat melakukan pengajuan pembiayaan, misalnya untuk permodalan.

Tren penggunaan layanan keuangan digital

Sejatinya, masih banyak varian layanan keuangan digital di Indonesia yang ada, seperti securities crowdfunding, digital bank, dan lain sebagainya. Dari perkembangan yang ada, ada sejumlah tren menarik yang bisa ditangkap terkait penggunaan layanan keuangan digital oleh masyarakat Indonesia.

Pertama, selalu dimulai dari pain point dalam mengakomodasi kebutuhan personal. Seperti perkembangan e-wallet yang banyak didorong kebutuhan konsumen melakukan pembayaran yang lebih efisien di platform e-commerce. Adanya e-wallet juga melahirkan inovasi di sisi penerima pembayaran, seperti hadirnya layanan payment gateway.

Kedua, solusi yang dipersonalisasi. Penyelenggara fintech terus berusaha menyediakan layanan yang lebih relevan kepada masing-masing pengguna. Berbekal data transaksi yang ada sebelumnya, pola-pola dipelajari untuk menghadirkan inovasi baru. Misalnya, melihat banyaknya konsumen fintech lending memanfaatkan uang pinjamannya untuk membeli sesuai di e-commerce membuat mereka terdorong untuk menghadirkan layanan paylater yang terintegrasi langsung di e-commerce.

Ketiga, tidak hanya hal-hal konsumtif. Ketergantungan yang tinggi masyarakat terhadap fintech juga membuatnya percaya untuk meletakkan aset-aset di layanan digital. Misalnya berinvestasi melalui wealthtech atau sebagai pendana di P2P Lending.

Yang jelas, potensi fintech tidak akan berhenti di sini saja. Masih ada ceruk pasar yang bisa dioptimalkan lagi oleh setiap pemain yang ada. Untuk itu inovasi masih penting untuk digencarkan, di tengah strategi go-to-market yang makin dimatangkan. Terkait inovasi, layanan Open Finance seperti yang disediakan oleh Finantier diharapkan bisa membantu pelaku fintech melalui rangkaian layanan berbasis infrastruktur yang disediakan.
Informasi lebih lanjut seputar layanan Open Finance dan use case pemanfaatannya, kunjungi: https://finantier.co.